Daerah  

Ini Sosok Guru Asal Flotim yang Tewas Diserang di Papua Pegunungan

Foto: Rosalina Berek Sogen (30), guru asal Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, NTT, yang tewas diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan.(Istimewa)
Foto: Rosalina Berek Sogen (30), guru asal Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, NTT, yang tewas diserang OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan.(Istimewa)

Kupang_IndoNusra.com- Rosalina Berek Sogen (30), seorang Guru asal Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diserang oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Rosalina mendedikasikan diri sebagai Guru di Papua sejak 2022.

Keluarga Rosalina, Paulus Pehan Kelen, mengatakan sangat terpukul akan kematian Putrinya.

Jenazah Rosalina akan dipulangkan pada Senin (24/3/2025).

“Iya akan dipulangkan. Besok mereka urus untuk kepulangannya. Tibanya mungkin juga besok malam atau lusa”, ujar Paulus kepada detikBali, Minggu (23/3/2025).

Pemulangan jenazah Rosalina akan dilakukan oleh yayasan dan keluarga di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Menurut Paulus, keluarga merasa trauma dengan kejadian tersebut.

Dilansir dari detikSulsel, TNI mengklarifikasi data korban tewas akibat serangan OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III melaporkan aksi OPM tersebut menyebabkan seorang guru tewas dan enam guru lain luka-luka.

Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III, Letkol Inf Gustiawan, mengatakan para guru menjadi korban setelah tempatnya mengajar dibakar OPM pada Jumat (21/3/2025) pukul 17.00 WIT.

Insiden ini menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat, terutama tenaga pendidik dan siswa.

“Korban sebanyak tujuh orang, yang diketahui salah satunya bernama ibu Rosalina usia 30 tahun, ditemukan tewas dengan luka mengenaskan akibat kekerasan”, kata Gustiawan dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

“Sementara itu tiga orang lainnya mengalami luka berat, yaitu Bapak Vidi, Bapak Cosmas dan Ibu Tari dan tiga orang luka ringan, yaitu Ibu Vanti, Ibu Paskalia dan Ibu Irmawati”, tambah Gustiawan.

Gustiawan mengatakan korban pembunuhan dipastikan sudah dievakuasi.

Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan.

Baca Juga  Ketua DPRD Kabupaten Kupang Apresiasi Pidato Pertama Bupati dan Wabup Kupang

“Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata. Namun, berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut”, tutur Gustiawan. (detikBali)

 

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *