Berita  

Anggota DPRD Kab. Kupang Salurkan Bantuan Terhadap Korban Banjir di Fatuleu Barat

Foto: Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kupang Membagikan Bantuan Kepada Korban Banjir Bandang.

Oelamasi_Indonusra.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kupang, NTT turun langsung membagikan bantuan Sembako terhadap Korban Banjir Bandang akibat luapan Sungai Siumate, di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Leu Barat, dan juga merusak puluhan rumah Warga.

Selain membagikan sembako, Anggota DPRD juga membagikan bantuan perlengkapan bagi Bayi.

Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Kupang melihat langsung kondisi putusnya jembatan Siumolo di Desa Tuakau dan Termanu di lokasi antara Barate Fatuleu Barat dan Manubelon, Amfoang Barat Daya. Kamis (6/2/25).

Pantauan, kunjungan kerja yang juga mengikutsertakan semua ketua dan Anggota Komisi di DPRD Kabupaten Kupang.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kupang, Tomme Da Costa dalam kesempatan itu, kepada awak media membenarkan kunker yang dilaksanakan pihaknya itu untuk melihat langsung situasi dan kondisi pasca kejadian bencana banjir bandang yang menimpah Masyarakat di Desa Tuakau, Naitae dan Termanu pada 31 Februari 2025 lalu.

Ket. Foto: Anggota DPRD Kabupaten Kupang Diskusi Bersama OPD Terkait, Camat dan Warga.

Menurutnya, terkait kerusakan infrastruktur, jalan dan jembatan pihaknya akan segera melakukan koordinasi ke Pemerintah Propinsi NTT pasalnya jembatan Termanu, Siumolo dan Siumate menjadi kewenangan Pemerintah Propinsi NTT.

Sebagai upaya menjaga agar transportasi jalan trans Amfoang Barat Daya dan Fatuleu Barat tidak terputus pihaknya segera melakukan normalisasi sungai dan membuka akses jalan alternatif menggunakan anggaran darurat bencana Badan Pelaksana Bencana Daerah Kabupaten Kupang.

“Setelah melihat kondisi titik bencana banjir bandang kami minta OPD teknis segera melakukan normalisasi sungai dan membuka jalan alternatif agar akses jalan trans Amfoang Barat Daya dan Fatuleu Barat bisa kembali pulih”, ungkapnya

Untuk diketahui, bencana banjir bandang akibat meluapnya air dari kali Siumate itu dipastikan terjadi karena Gorong-gorong jembatan itu tersumbat bebatuan dan Batang-batang pohon yang tumbang dan terbawa air saat terjadinya bencana banjir tersebut pada 31 Februari 2025 lalu.

Baca Juga  Gereja dan Pemerintah Membutuhkan Kolaborasi Demi Kepentingan Jemaat

Walaupun banjir bandang itu sudah surut namun kondisi rusaknya puluhan rumah Warga dan akses jalan mengakibatkan situasi dan kondisi di Desa Naitae nampak sepi dan tidak terlihat Seorang Warga pun beraktivitas di lokasi titik bencana.

Ket. Foto: Salah satu Unit Truk Milik Warga yang diterjang Banjir Bandang.

Beberapa rumah Warga korban banjir bandang di Desa Naitae dalam kondisi rusak parah dengan beberapa sisi tembok rumah terlihat sudah tidak utuh lagi. Ironisnya, Desa Naitae nampak sepi, diduga, warga terdampak bencana banjir bandang di desa tersebut telah mengungsi untuk menyelamatkan diri mereka.

Informasi di lokasi menyebutkan, satu Orang di laporkan hilang akibat banjir bandang menerjang Desa Naitae pada 31 Januari lalu.

Hingga berita ini diturunkan, akses jalan Amfoang Barat Daya dan Fatuleu Barat masih terputus. Harga kebutuhan bahan pokok dan sembako dipastikan berangsur naik akibat terputus akses jalan tersebut.

Turut ikut serta dalam Kunker, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang atau yang mewakili, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Kalak BPBD Kabupaten Kupang, Camat Fatu Leu Barat, Camat Amfoang Barat, Ketua Komisi C Habel Mbate, dan mewakili Komisi lainnya Hengki Loden, Domi Atimeta, Salomil A. Buraen, Rudi Elim, dan Felix Amaral, Yoyarib Mau, Jerry Pellokila, Obeth Laha, Ablsalom Buy, Okto La’a, Aser Tafetin, Johanis Muna, Linden Sanam, serta Agustinus Maboi. (sam/MN)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *