Daerah  

DPRD Kabupaten Kupang Tinjau Lahan Pertanian Tidur di Amarasi Barat

Foto Bersama di Lokasi Lahan Pertanian yang Belum di Sentuh.
Foto Bersama di Lokasi Lahan Pertanian yang Belum di Sentuh.

Amarasi Barat_IndoNusra.com- Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Dapil 4, dan Kepala Desa Nekbaun, serta Dinas Pertanian meninjau sekitar 100 Ha lahan Pertanian yang selama ini tidak disentuh (Tidur) oleh Pemerintah di Dusun 4, Desa Nekbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT Jumat, (07/03) siang.

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Komisi B Salomiel Arnius Buraen kepada media di lokasi lahan pertanian tidur, Dusun 4, Desa Nekbaun mengatakan bahwa guna menindak lanjuti Program Pemerintah Pusat terkait Swasembada Pangan dan juga Ketahanan Pangan, khusunya di Kabupaten Kupang selain di beberapa kecamatan, maka Kecamatan Amarasi Barat juga perlu mempunyai lahan pertanian seperti Sawah.

Karena sesuai dengan hasil Musrenbangcam beberapa hari lalu, ada Usulan-usulan dari Masyarakat berkaitan dengan lahan tidur yang belum dikelola.

Lahan yang yang belum di kelola itu kurang lebih 100 Ha, yang menghubungkan dua Desa yakni, Desa Nekbaun dan Desa Merbaun.

“Jadi yang pertama bahwa kita menindak lanjuti ketahanan pangan nasional Indonesia. Khusunya di kabupaten Kupang, sesuai dengan hasil Musrenbang kemarin-red, ada usulan masyarakat berkaitan dengan lahan tidur yang belum di kelola. Karena masyarakat punya lahan yang luas kurang lebih seratus hektar”, tutur Ari sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, namun Masyarakat mempunyai keterbatasan untuk membuka lahan ini. Karena itu untuk memastikan bahwa benar dan tidak sehingga hari ini langsung meninjau lokasi.

“Setelah kita tinjau lokasi dan ternyata benar, di mana lahannya cukup luas tetapi belum di kelola dengan baik. Padahal sarana pendukung sudah ada, sumber mata airnya juga cukup, irigasinya juga cukup. Hanya ini perlu kebijakan dari pemerintah yang progresif terkait bagimana mengelola ini agar bermanfaat bagi masyarakat”, pungkas Politisi Partai Perindo Kabupaten Kupang itu.

Baca Juga  Tingkatkan Disiplin, ASN Kabupaten Kupang Adakan Apel Setiap Pagi dan Sore Hari

Karena jika ingin mengurus ketahanan pangan, maka harus memulai dari hulu sampai hilir. Maka itu itu lahan yang tidur ini harus di urus dengan baik.

Kondisi Irigasi Masih Kuat yang Dipenuhi Oleh Air.
Kondisi Irigasi Masih Kuat yang Dipenuhi Oleh Air.

Walaupun ada efisiensi anggaran yang berdampak pada Daerah, maka tentu pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah. Kepala Desa juga siapkan Proposal yang didukung dengan kebutuhan data yang akan dibutuhkan agar perlu di tindak lanjuti.

Karena sail Kabupaten Kupang adalah lokus yang diprioritaskan oleh Pemerintah Pusat lewat Kementrian Pertanian untuk di jadikan lumbung pangan. Ini menjadi langkah strategis DPRD bersama Pemerintah Desa.

Langkah awal atau syarat untuk mendapatkan persetujuan dari Pemerintah, secara administrasi harus di ajukan dalam bentuk Proposal.

“Sehingga secara politik, kita akan tetap koordinasi dengan pemerintah sehingga betul-betul lahan ini di kelola dengan baik. Karena ini sayang sekali, kurang lebih seratus hektar. Pemerintah harus perlu sentuh ini dengan baik”, tegasnya.

Dirinya berharap agar di Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati sekarang, di mana optimisnya membangun ketahanan pangan, tentu ini harus di respon dengan serius. Karena disini akan di jadikan area persawahan.

Kepala Desa Nekbaun, Benyamin Zakarias mengatakan, keseluruhan lahan yang ada ini sekitar 100 Ha, karena menggabungkan dua Desa. Karena secara Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Dirinya melihat bahwa lahan ini punya potensi pertanian.

Sehingga lewat Musrenbangcam, pihaknya menyampaikan Aspirasi ini dan sampai hari ini-red, Anggota DPRD Kabupaten Kupang turun untuk melihat sendiri.

“Kami mewakili masyarakat dua desa ini menyampaikan terima kasih kepada bapa anggota DPRD yang sudah turun, dan menjadi harapan kami masyarakat kalau bisa pertanian lahan sawah ini bisa ada di Amarasi Barat, khusunya di dua desa ini”, ucapnya.

Baca Juga  Kabupaten Kupang Akan Mendapatkan Anggaran Rp.1 Triliun Untuk Pertanian

Berkaitan faktor pendukung seperti Air dan Irigasi sangat bagus. Karena disini ada sumber air yang besar, dan juga irigasi. Tinggal lakukan pembersihan maka di sini akan menjadi lahan basah, serta area persawahan. (Yuantin)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *