Daerah  

Lestarikan Budaya Helong, Tarian Adat Lingae Semarak Ramaikan LLMC II Tahun 2025

Ket. Foto: Berbusana Adat Helong, Tarian Lingae yang Di Persembahkan Oleh Peserta.
Ket. Foto: Berbusana Adat Helong, Tarian Lingae yang Di Persembahkan Oleh Peserta.

KabupatenKupang_IndoNusra.com Tarian adat Helong Lingae semarak meramaikan suasana malam di Lapangan Lazarus Laiskodat Memorial Cup (LLMC) II Tahun 2025, di Desa Uitao, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, NTT pada Jumat (24/10/25).

Ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan Festival Tarian Adat Helong Lingae, sebuah ajang seni tradisional yang menjadi kebanggaan Masyarakat Pulau Semau.

Kegiatan yang dimulai pukul 20.05 WITA ini menjadi momentum penting untuk melestarikan tarian adat Helong, sekaligus memperkenalkan keindahan dan filosofi gerak tarian tersebut kepada generasi muda.

Festival “Lingae” juga menjadi bagian dari LLMC II Tahun 2025 yang digelar sejak 12 Oktober hingga 6 November 2025.

Festival ini dihadiri oleh berbagai tokoh Masyarakat dan pejabat desa, di antaranya Plh. Kepala Desa Otan, Kepala Desa Huilelot, Kepala Desa Uiasa, serta para tokoh adat se-Kecamatan Semau dan Semau Selatan.

Kehadiran peserta menambah semarak kegiatan yang disaksikan oleh sekitar 800 orang penonton dari berbagai penjuru Pulau Semau.

Sebanyak 16 tim tarian adat Helong dari dua kecamatan, yakni Semau dan Semau Selatan, berpartisipasi dalam ajang ini.

Pada malam pembukaan, SMA Negeri 1 Semau tampil membawakan tarian khas Helong, sementara SMK Negeri Bungtilu berhalangan hadir.

Demi kelancaran dan keamanan kegiatan, Polsek Semau melaksanakan pengamanan sesuai dengan Surat Perintah Kapolres Kupang Nomor: Sprin/637/X/PAM.3.3/2025/Res Kupang, tertanggal 8 September 2025.

Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Semau, IPDA Yohanis Wido dengan melibatkan enam personel Polsek Semau serta tiga personil Babinsa TNI-AD.

Festival Lingae tidak sekadar menjadi ajang kompetisi, melainkan juga bentuk nyata kepedulian masyarakat Helong terhadap pelestarian budaya leluhur.

Tarian Lingae sendiri memiliki makna kebersamaan, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang telah menjadi identitas suku Helong selama berabad-abad.

Baca Juga  Konsultasi Publik Penyusunan RPPLH 2025–2055 Wujud Komitmen Pemerintah Kabupaten Kupang

Ketua Panitia, Alfred Papa menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan dan melestarikan tarian adat Helong kepada generasi muda agar nilai-nilai budaya setempat tidak hilang ditelan zaman.

“Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa tarian Lingae bukan sekadar tarian, tapi juga simbol jati diri orang Helong”, ujarnya.

Masyarakat berharap, kegiatan budaya semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memperkuat rasa bangga terhadap warisan budaya lokal Pulau Semau dan Kabupaten Kupang pada umumnya. (TBN/Yuantin)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *