Berita  

Gereja dan Pemerintah Membutuhkan Kolaborasi Demi Kepentingan Jemaat

Ket. Foto: Pemukulan Gong Oleh Ketua Sinode GMIT.

Oelamasi_Indonusra.com- Gereja dan Pemerintah Daerah harus Saling Membutuhkan Kolaborasi Demi pengembangan baik itu di Jemaat maupun Masyarakat.

Hal ini diungkapkan Pdt. Solina Lopung, M. Th, Pj.Bupati Kupang, Alexon Lumba, dan Bupati terpilih, Yosef Lede, SH saat mengikuti Pembukaan Sidang Majelis Klasis Kupang Tengah ke-41 Tahun 2025, di GMIT Kalvari Fenun, Senin 20-01-25.

Sidang diawali Pemukulan Gong Ketua Sinode GMIT, Menandai Dibukanya Secara Resmi Persidangan Klasis Kupang Tengah dan Ibadah, dipimpin oleh Pendeta Solina Lopung, M.Th.

Pendeta Samuel Pandie yang membuka secara resmi persidangan ini, dalam suara gembalanya mengatakan, pelaksanaan persidangan majelis klasis haruslah dijalankan dengan fokus.

“Beri fokus yang kuat dalam sidang. Gereja harus mampu melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh dunia. Misalkan Gereja melihat ada kerapuhan dan kemiskinan maka perlu ada pendampingan”, ucap Pendeta Pandie.

Selain itu, Ia inginkan adanya kolaborasi antar Gereja dan Pemerintah. Ia pun menyinggung soal program Nasional makan gratis.

Dikatakannya, Jemaat yang adalah Masyarakat perlu mendukung program ini dengan bertindak sebagai suplai pangan lokal.

“Bapak ibu pendeta dapat memberi teladan bagi jemaat untuk manfaatkan lahan yang kosong seperti menanam, piara ternak dan kegiatan produktif lainnya, dalam mendukung program makan gratis. Karena program pemerintah pusat ini memiliki rantai ekonomi yang kuat bagi masyarakat”, ungkapnya.

Bagi Ketua Sinode GMIT, semoga persidangan ini dapat menghasilkan pikiran-pikiran yang hebat, program-program yang menyejahterakan, dan bangun kerja militansi sebagai gereja GMIT.

Pj. Bupati Alexon Lumba dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah terus mendukung semua agenda Gerejawi yang dilakukan oleh Majelis Sinode GMIT di wilayah Kabupaten Kupang.

Baca Juga  Polres Kupang Perpanjang Layanan SKCK 24 Jam Selama 2 Hari

Lanjutnya, dari Aspek Sosial Kemasyarakatan, peran klasis harus lebih nyata dalam menyelesaikan berbagai tantangan hidup Jemaat, baik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan hidup dan di bidang Ekonomi Jemaat.

Baginya, peran ini harus terus diperkaya dengan semangat Majelis Klasis Kupang Tengah, untuk bersama Pemerintah Daerah mengatasi berbagai permasalahan.

“Jadikan sidang klasis ini juga sebagai sebuah media evaluasi dan introspeksi seluruh proses kerja majelis klasis selama ini. Juga kedepankan nilai dan etika demokrasi dalam bermusyawarah. Utamakan obyektifitas dan semangat kebersamaan dalam pengambilan keputusan”, ungkap Alexon.

Di akhir sambutannya, Ia mengucapkan selamat bersidang untuk kehidupan jemaat lebih baik. Hadirkan Pikiran-pikiran cerdas sesuai kondisi jemaat Masing-masing.

Hal yang sama disampaikan Bupati Kupang periode 2025-2030, Yosef Lede. Ia ingin lebih mendekatkan lagi Program Gereja dan Pemerintah.

“Banyak program kolaborasi yang perlu kita jalankan bersama untuk kehidupan jemaat. Karena bicara masyarakat adalah bicara jemaat. Dan apa yang menjadi kebutuhan jemaat bisa tercover dalam APBD. Selamat bersidang, kiranya dapat menghasilkan produk-produk GMIT yang berguna bagi pelayanan jemaat kedepan”, ucap Lede.

Hadir dalam acara ini, Pj.Bupati Alexon Lumba, Bupati Kupang periode 2025-2030 Yosef Lede, Ketua Majelis Sinode GMIT Samuel Benyamin Pandie, Wakil Ketua DPRD Kab. Kupang Sofia Malelak De-Haan, anggota DPRD Kab. Kupang Yoyarib Mau, Dominggus Atimeta, Wakil Pemimpin Bank NTT Cabang Oelamasi Johanis Eduard Hede, TNI/Polri, KMK Kupang Tengah Pdt. Alfred Waangsir, para pendeta se-Klasis Kupang Tengah. (Prokopim Kab. Kupang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *