Berita  

Sungai Siumate Meluber 1 Warga Kabupaten Kupang Tewas


Ket. Foto: Kondisi Sungai Siumate Meluber ke Pemukiman Warga. 

Kupang_Indonusra.com- Hujan Deras yang terjadi Kamis, (30/01/) malam hingga Jumat, (31/01) pagi mengakibatkan Sungai Siumate Meluber (Meluap) ke Rumah Warga dan salah Satu Warga Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT tewas, sementara 2 Warga lainnya Selamat.

Informasi yang dihimpun media ini dari Pdt. Fiktor Toto yang juga Ketua Klasis Fatuleu Barat di via WhatsApp Jumat, (31/01) sore dalam bentuk vidio  berdurasi 6 menit lebih bahwa Desa Naitae dan Dan Desa Tuakau di landa banjir Bandang akibat luapan sungai Siumate yang mengakibatkan salah satu Warga Tewas akibat Banjir.

Korban atas Bapak Thobias Otemusu yang dalam keadaan sakit, saat itu korban ingin menyelamatkan diri, namun teringat karena masih ada barang yang ingin korban selamatkan dalam rumah, saat korban kembali untuk mengambil maka rumah tersebut runtuh dihantam arus banjir dan akhirnya korban tewas.

Pdt. Fiktor berharap agar Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten Kupang, serta para Anggota DPR RI, Propinsi, dan Kabupaten bisa melihat kondisi yang dialami Warga.

Ket. Foto: Ketua Klasis Fatuleu Barat dan Kepala Desa.

Dirinya meminta agar Pemerintah Propinsi atau Pusat, dan Pemerintah Kabupaten Kupang untuk merubah sistem kerja dengan menggunakan Gorong-gorong.

Gorong-gorong yang di bangun sejak Tahun 2022 kini tersumbat material dan sungai siumate meluber dan banjir yang mengakibatkan korban jiwa di Tahun 2025 ini.

Selain korban jiwa, ada pun rumah warga yang rusak, dan juga Tiang-tiang listrik roboh akibat Banjir bandang.

Dirinya minta Pemerintah Bisa melihat kondisi yang terjadi dan bisa mengantisipasi serta mengambil tindakan darurat.

Karena masih ada lagi hujan susulan pada Bulan Februari nanti.

Baca Juga  Yosef Lede Pastikan di Tahun 2025 Desa Terpencil Akan Nikmati Listrik

Ket. Foto: Sumbatan Material Pada Gorong-gorong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Semy Tinenmti Jumat,(31/01) malam via pesan WA mengatakan, tercatat ada 23 Rumah Rusak Berat akibat banjir dan 1 korban meninggal dunia dan 2 Orang Terseret Banjir namun selamat dan sememtara di rawat di Pustu Naitae.

Terhadap hal tersebut, untuk korban meninggal telah difasilitasi pemulasaran dan peti jenazahnya dan rencana dimakamkan besok pagi jam 10 oleh Keluarga.

Bantuan Makanan juga sudah kami distribusikan ke Desa Siumate dan beberapa lokasi Masyarakat Terdampak Bencama.

Saat ini kami tengah berkoordinasi dgn Dinas PUPR untuk dapat bantuan Alat Berat, sehingga dapat dibuatkan Jalur Alternatif di Jembatan Kecil Fatutenu Desa Naitae dan pembersihan Gorong2 Jembatan Siumate.

Karena dikuatirkan apabila tidak dilakukan pembersihan, maka Banjir Susulan akan berdampak terhadap Masyarakat di Sekitar Sungai Siumate.

Sementara berdasarkan rilis yang diperoleh media ini dari tribratamewskupang.com sekitar pukul (22:55) korban 5 Orang, dan Empat korban lain yang berhasil selamat adalah Orpa Nenobahan (50], Yahya Nenobahan, (5, Marta Nenobahan, (65] dan Asnad Ate Faitmoes (58]

Banjir bandang ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah, fasilitas umum, dan lahan pertanian. Warga yang rumahnya terdampak saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk di rumah kerabat dan posko darurat yang didirikan oleh BNPB dan pemerintah setempat.

Hingga sore hari Jumat, (31/01) bantuan pemerintah sudah didistribusikan kelokasi bencana dan sudah diterima warga yang terdampak.

Informasi terakhir yang di peroleh media ini,  Jenasah Korban sementara berada di Kantor Desa Naitae. (***)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *