Berita  

Terkesan Asal Jadi, Bendung Oeboboa Terancam Tidak Maksimal Melayani Petani

Ket. Foto: Situasi dan Keadaan Bendungan Oeboboa.

Oelamasi_Indonusra.com- Pembangunan Bendung Oeboboa, di Dusun 4 Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kupang Tahun Anggaran 2024 senilai Rp1,7 miliar terkesan dibangun asal jadi.

Sejumlah bangunan utama seperti tembok penahan bendung, pintu bendung dan rumah petugas jaga pembangunan tidak tuntas alias ditingal tanpa penyelesaian (Finishing).

“Ini bangunan sejak awal mulai kami masyarakat petani disini sudah sama-sama kontrol kualitas dan mutu bangunan di lokasi, bahkan kontraktor pelaksana juga kami sudah ingatkan supaya kerja sesuai dengan gambar dan rencana bangunan agar dapat berfungsi dengan baik untuk kepentingan masyarakat petani disini tapi ya begini sudah hasilnya pak”, ujar salah seorang petani Oeboboa (Bony), dusun 4 Desa Manusak, yang ditemui di lokasi bendung Oeboboa pada Jumat, (14/02) siang.

Menurutnya, kondisi bangunan bendung Oeboboa yang dibangun asal jadi ini hanya bisa menyuplai air ke petani jika debit air di sungai cukup deras.

“Ini air ke kami petani yang punya sawah dibawah ini sangat sulit pak, karena kondisi jaringan induk yang dibangun kemiringan yang sangat sulit untuk menyuplai air ke sawah kami, ini juga sudah kami sampaikan saat bangunan masih dikerjakan kontraktor pelaksana”, katanya.

Ket. Foto: Situasi Pintu Pembagian Air di Bendungan Oeboboa.

Dikatakan, bangunan rumah jaga misalnya, Warga telah meminta kontraktor untuk menyelesaikannya namun hingga hari ini pekerjaan tidak rampung bahkan ditinggal pergi oleh kontraktor.

“Contoh rumah dinas operator atau rumah jaga, kita sudah tegur ulang-ulang pak tapi coba lihat kondisinya seperti ini, ini bukan rumah tapi kendang kambing mana ada rumah seperti begini”, ungkap Bony.

Baca Juga  Gunakan Jalur Alternatif, Dinas PUPR Kabupaten Kupang Survei 2 Titik

Bangunan bendung yang hampir seluruh item dibangun asal jadi ini kinerja telah ditinggal pergi oleh kontraktor pelaksana termasuk upah pekerja yang belum dibayar hingga hari ini.

“Memang betul pak, banyak pekerja yang belum dibayar sampai sekarang, kontraktor juga sudah menghilang sementara pekerja juga belum dibayar bukan serratus Rp200 ribu pak, jumlahnya jutaan per orang pak sampai sekarang belum dibayar”, jelas Bony.

Sementara itu Kepala Dinas pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Kupang melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Oeboboa Jardy B mengatakan, masih mengikuti rapat bersama tim bencana Kabupaten Kupang.

“Sore, lain kali karena kami lagi rapat dengan tim masalah bencana”, tulis Jardy singkat.

Terkait sejumlah pekerjaan yang terkesan asal jadi menurut Jardy, semua sudah sesuai Rab yang disusun.

“Yang susun Rab itu bukan warga pak tetapi Dinas jadi kalau bisa ke Dinas saja kita tunjukan, yang jelas tidak mungkin ada di RAB kami tidak kerjakan”, katanya singkat. (***)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *