Amarasi Barat_IndoNusra.com- Mewakili Pemerintah Kabupaten Kupang, Dinas Perikanan Kelautan, dan Staf Ahli Bupati Kupang, serta Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dapil 4 mengadakan Panen Perdana Ikan Lele di Desa Nekbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat, (07/03) pagi.
Kepala Desa Nekbaun, Benyamin Sakarias dalam sambutannya menyampaikan bahwa Budi daya ikan lele ini menjadi sesuatu yang bersejarah di kepemimpinannya. Ini memang moment yang bersejarah yang mana sebagai hal yang luar biasa.
“Kami mencoba membentuk tiga kelompok di tahun pertama 2023 lalu, dan di tahun 2024 satu kelompok. Dan waktu itu juga kami mendapat sentuhan dari pemerintah kabupaten Kupang untuk memelihara ikan lele. Ini sebagai satu perhatian yang sangat luar biasa bagi kami pemerintah di desa”, tuturnya.
Karena Budi daya ikan lele ini dapat memotivasi Masyarakat, terutama kelompok ikan lele Ori Tata. Karena di desa Nekbaun ikan lele sudah cukup banyak. Sehingga Masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menangkap peluang program Pemerintah Pusat Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dirinya berharap agar ke depan Masyarakat Desa Nekbaun untuk Empat Dusun bisa mendapatkan Budi daya ikan lele.
Tambahnya, Ia sudah memasukan ke RPJMD untuk mengembangkan pariwisata di pantai Aebnono, desa Nekbaun. “Semoga pemerintah bisa membantu kami untuk kerja lebih semangat untuk bisa memajukan Desa Nekbaun”, ungkapnya.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Staf Ahli Bupati, Roberth Amaheka dalam sambutan mengatakan, kebijakan Nasional saat ini ada 7 point penting, makan gratis, 3000 rumah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lain-lain.
Sebagaimana yang di inginkan dari pemerintah pusat yakni, transformasi, inovasi, dan energik untuk menuju Indonesia Emas.
“Besok saya akan laporkan ke bupati Kupang untuk buatkan pokja. Supaya uang yang ada itu jangan lari-lari ke mana-mana. Dapat di gunakan pada desa yang mempunyai potensi seperti ikan, sayur-sayuran, daging dan lain-lain. Jangan uang lari Pi kota sana, nanti di desa mau dapat apa”, bebernya.
Gizi ini merupakan hal yang sangat krusial. Karena sebagai dokter itu gizi ini ibarat membangun rumah dia adalah semen. Jadi berbicara terkait gizi adalah kesehatan.
Dirinya berharap supaya ada peningkatan. Semoga ini menjadi pemasukan bioflok peningkatan ikan lele di Amarasi Barat dan akan beredar ke semua. Karena ikan lele ini mempunyai protein yang mengembangkan aqiu pada Anak-anak.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Salomiel Arnius Buraen anggota Komisi B, Dalam sambutannya mengatakan bahwa Program ini merupakan hal yang sangat bermanfaat dan dapat menunjang perekonomian Masyarakat.
“Saya mengapresiasi kelompok budi daya ikan lele ori tata ini, saya sangat bangga karna masyarakat dapat manfaatkan setiap potensi di desa untuk meningkatkan perekonomiannya. Salah Satu lokomotif pembangunan yang perlu di dorong adalah sektor perikanan, kabupaten kupang punya potensi perikanan yang cukup besar sehingga jika dikelola dengan baik tentu akan memberi dampak yang baik bagi masyarakat”, ungkap Ari akrab di sapa.
Semoga Program makan bergizi gratis ini dapat menghidupkan semua potensi yang ada di desa dan kecamatan.
“Usaha usaha seperti ini perlu dijaga, supaya jangan bersifat sesaat saja namun berkelanjutan. Karna banyak bantuan yang masuk ke desa namun akhirnya mubasir”, pesan Ari.
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Kupang Komisi A, Rildi Amtiran menyampaikan bahwa sebenarnya hajatan seperti ini perlu memelihat waktu yang tepat. Sehingga selain panen ikan lele, bisa di sandingkan dengan panen tanaman holtikultura.
“Jadi kalau panen lele seperti kalau bisa cari waktu yang tepat. Artinya bertepatan dengan waktu luang pak bupati jangan ada kesibukan supaya banyak pengikut, sehingga kita bisa taro pertaniannya seperti tanaman holtikultura. Karena Ini sebenarnya hal yang sangat berfungsi untuk menjawab hajatan pemerintah pusat”, tuturnya singkat.
Turut hadir, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kupang, Jack Baok, Ketua Kelompok Ikan Lele Ori Tata Yosua Passu, para Anggota Kelompok, Tokoh Masyarakat, dan Tenaga penyuluh, serta Bhabinkamtibmas. (Yuantin)