Kupang_IndoNusra.com- Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Gubernur Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma serta bupati dan wali kota se-NTT, Sabtu (15/3).
Empat (4) penyakit ini yakni, Stroke, Jantung, dan Ginjal, serta Kanker.
Hal ini diungkapkan Menkes RI dalam sambutannya, Dirinya menyampaikan bahwa pada empat penyakit katastropik yang merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia termasuk NTT yakni stroke, jantung, ginjal dan kanker. Serangan stroke dan jantung harus ditangani secara cepat agar tidak korban tidak cacat dan bahkan meninggal.
Penanganan terhadap penderita stroke dan jantung paling lambat dua jam sejak ia terkena serangan.
“Nggak mungkin kenanya di Sumba, telat jika dibawa ke Kupang”, kata Budi Gunadi
Adapun warga NTT yang menderita empat penyakit tersebut selalu dirujuk ke rumah sakit di luar Daerah seperti di Bali, Surabaya dan Jakarta.
“Itu yang membuat saya nggak benar nih, karena stroke dan jantung harus ditangani di bawah dua jam”, tambahnya.

Kondisi seperti itu tidak hanya terjadi di NTT tetapi di seluruh provinsi dan kabupaten. Totalnya mencapai 514 rumah sakit. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menyiapkan peralatan kesehatan untuk diberikan seluruh seluruh rumah sakit daerah di kabupaten dan kota agar dapat menangani penyakit katastropik secara cepat.
Sedangkan, setiap provinsi memiliki satu rumah sakit level utama yang bisa melakukan Tindakan medis seperti operasi bypass jantung. Kalau untuk pasang ring bisa dilakukan di RSUD Kota dan Kabupaten.
“Seluruh rumah sakit umum daerah di Nusa Tenggara Timur dipastikan akan menerima alat kesehatan lengkap untuk menangani 4 penyakit katastropika”, Pesan Budi Gunadi.
Untuk penanganan empat penyakit ini, Menkes minta Daerah memberikan beasiswa bagi dokter umum untuk menempuh Pendidikan dokter spesialis.
Kemenkes juga menyiapkan beasiswa bagi dokter yang bertugas di RSUD. “Butuh dokter spesialisnya untuk menjalankan ini, butuh tolong dialokasikan dana untuk relokasi di dunia dokter spesialisnya,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena memastikan seluruh program pemerintah pusat termasuk Kementerian Kesehatan di NTT akan sukses
Untuk program Melki-Johni di bidang kesehatan, salah satunya Posyandu Tangguh untuk mendeteksi risiko stunting, edukasi gizi dan kampanye hidup sehat
Melki juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan atas dibangunnya rumah sakit di Kabupaten Sumba Barat Daya dan Manggarai Timur.
“Kita dorong agar semua bisa sukses di lapangan,” ujar mantan Anggota DPR RI tersebut. (***)