Kupang Barat_IndoNusra.com- Sekitar kurang lebih Lahan Bawang siap Panen Milik Petani Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT terkikis banjir akibat Abrasi kali hari Sabtu, (03/05).
Warga Dusun 5, Desa Sumlili Okto H, kepada media di area lahan Paku Kali, Batu Lesa milik petani bawang mengatakan bahwa bencana yang terjadi besar akibat hujan beberapa hari lalu.
Sehingga dengan adanya banjir, maka lahan bawang milik petani Terkikis banjir. Lahan bawang yang ada di sini mencapai 10 hektar.
“Iya jadi lahan bawang milik petani ini setiap tahun ditanam. Dan secara keseluruhan lahan bawang yang ada disini sekitar kurang lebih 60 hektar, dan juga jenis tanaman holtikultura. Akan tetapi untuk lahan bawang yang terkikis banjir ini sekitar 10 Hektar”, pungkasnya.
Dengan adanya abrasi kali sehingga menyebabkan lahan bawang terkikis banjir ini dari Masyarakat tidak bisa mendefinisikan permasalahan yang terjadi akibat tambang di sungai ini.
“Karena dari kami mulai melihat adanya keluar masuk perusahaan untuk mengambil material di tempat ini yang menyebabkan adanya abrasi kali seperti ini yang mengakibatkan adanya kerugian keuangan masyarakat khususnya kami petani”, ujarnya.
Lewat kesempatan ini, Masyarakat membutuhkan tindakan atau ketegasan kepada Pemerintah Kabupaten Kupang agar dapat melihat kondisi ini. Karena kalau sudah terjadi seperti ini kerugian bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah.
“Sebelum perusahaan masuk tidak ada dampak yang ada seperti banjir, awalnya ada empat, Cv. Metrix, CV. langganan, CV. Empat Belas. Sekrng tinggal dua perusahaan. Dong ambil sertu, batu pasir dong biasa galing pake alat berat. Dong juga tidak pernah berkontribusi kepada masyarakat disini”, tuturnya.
Ia berharap agar Pemerintah bisa membantu dengan normalisasi kali, atau pasang bronjong.
Forkes S. Warga Desa Sumlili, dan juga sebagai Dusun 5 pada kesempatan itu sangat membutuhkan perhatian Pemerintah Kabupaten Kupang untuk dapat mengatasi persoalan yang dialami oleh petani bawang yang ada di wilayahnya.
“Ini bawang sekarang yang sudah siap untuk panen. Bahkan, rumah warga juga apa bila hujan susulan lagi pasti akan terbawa banjir akibat longsor”, ucapnya.

Dengan adanya Kendaraan-kendaraan yang mengambil Material disini dapat menyebabkan adanya abrasi sungai seperti ini.
“Kami minta pemerintah agar mengambil sikap agar menangani ini. Tolong bantu kami dengan Bronjong. Karena ini lahan pertanian yang cukup luas. Dan kalau tidak secepatnya ke depan akan sulit untuk lakukan aktifitas sebagai petani”, urainya.
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Dapil 4, Partai Perindo, Salomiel Arnius Buraen di lokasi mengatakan bahwa informasi ini diketuai beberapa hari lalu saat Reses karena banyak keluhan dari Masyarakat. Sehingga hari ini-red, Ia meluangkan waktu untuk melihat langsung kondisi yang terjadi.
“Tentu yang pertama saya ingin saya sampaikan ini adalah tindak lanjut Setelah saya melakukan reses. Banyak pengeluhan dari masyarakat baik itu yang terjadi di pinggir Kali”, tuturnya.
Karena yang menjadi keluhan di Masyarakat Dusun 5, Desa Sumlili ini adalah adanya lahan pertanian sebanyak 60 hektar. Dan yang terjadi hari ini-red, lahan pertanian bawang sekitar 10 hektar lahan petani bawang terkikis sungai akibat abrasi.
Dengan adanya kejadian seperti ini sangat mengancam lahan pertanian, dan juga akan berdampak pada ketahanan pangan. Ini menjadi perhatian dalam bidang atau sektor Pertanian.
“Kehadiran kita di lokasi sini kurang lebih khususnya enam ratus meter lahan bawang yang terkikis banjir. Dan juga secara keseluruhan atau total lahan petani bawang dari waktu lalu itu sekitar sepuluh hektar”, urainya.
Sehingga pada kesempatan itu, semua keluhan Masyarakat akan di sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten untuk dapat mengatasinya.
Karena hasil dari Bawang ini akan meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Desa Sumlili.
Karena ini akan berdampak pada ketahanan pangan, dan salah satunya juga akan berdampak lagi ke Program Pemerintah Pusat yakni Swasembada Pangan.
Namun berkaitan dengan Perusahaan yang beroperasi di sungai Batu Lesa, Dirinya akan berkoordinasi dengan Pemerintah untuk duduk bersama agar mencari jalan keluar supaya ke depan jangan terjadi lagi.
“Karena kalau tidak diatasi maka akan berdampak buruk. Saya akan perjuangkan ini, saya akan sampaikan kepada pemerintah agar mengambil alih untuk lanjutan terhadap abrasi yang ada disini”, tegasnya. (Yuantin)