Reliji  

Bupati Kupang, Mengurus Lansia Adalah Suatu Kebanggaan dan Kehormatan

Ket. Foto: Bupati Kupang, Yosef Lede, SH dalam Sambutannya saat Menghadiri Musyawarah Pelayanan (Muspel) di GMIT Bethania Camplong, Kecamatan Fatuleu.
Ket. Foto: Bupati Kupang, Yosef Lede, SH dalam Sambutannya saat Menghadiri Musyawarah Pelayanan (Muspel) di GMIT Bethania Camplong, Kecamatan Fatuleu.

KabupatenKupang_IndoNusra.com Mengurus Lanjut Usia (Lansia) adalah suatu Kebanggaan dan Kehormatan, penuh makna dan akan diberkati.

Demikian diungkapkan Bupati Kupang Yosef Lede saat menghadiri Musyawarah Pelayanan (Muspel) Lansia yang akan fokus pada Klasis-klasis dalam Wilayah teritori Kupang Daratan, Pulau Semau, bertempat di Jemaat GMIT Bethania Camplong Kecamatan Fatuleu, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) hari Kamis, (05/06).

Pantauan, kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur bersama Bupati Yosef Lede, ditandai dengan pemukulan gong. Dan acara ini berlangsung selama 2 (Dua) hari.

Orang nomor Satu Kabupaten Kupang itu merasa bersyukur bisa hadir dalam acara ini. Dengan penyelenggaraan acara Muspel Lansia di Gereja, Pemerintah di ingatkan untuk bisa mengurus Lansia. Hal ini akan menjadi perhatian Pemerintah.

“Saya akan undang Sinode GMIT duduk bersama, dalam konteks penguatan kelembagaan keagamaan kita saling dukung”, bebernya.

Melihat semangat Lansia dalam mengikuti muspel Lansia, ada satu harapan di dalam hati Bupati Kupang yaitu Tuhan ijinkan umur yang panjang.

“Dari awal acara, melihat semangat opa oma, saya bertanya dalam hati, bisakah kita umur panjang seperti mereka. Hanya Tuhan yang tahu”, ungkapnya penuh haru.

Acara ini mengingatkan Pemerintah untuk bangun kolaborasi, sinergikan program Sinode dan Pemerintah. Pemerintah tidak pernah membatasi kegiatan Keagamaan untuk di fasilitasi. Di dalam visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kupang, sudah jelas terdapat program penguatan lembaga Keagamaan yang perlu untuk diperhatikan.

Bahkan Dirinya ungkapkan, mengurus Lansia adalah suatu kebanggaan dan kehormatan, penuh makna dan akan diberkati. Semangat lansia menjadi contoh bagi yang muda untuk terus berkarya, khususnya berkarya dalam memuliakan Tuhan. Umur tidak menghambat Seorang untuk berkarya.

Baca Juga  Peduli Tempat Ibadah, Grab Kota Kupang Bantu Pembangunan Gereja Quasi St. Petrus Kuaputu

“Selamat laksanakan muspel orang-orang tua yang jadi kebanggaan, kehormatan bagi kami yang masih muda. Kiranya senantiasa dalam tuntunan Tuhan agar yang diharapkan, di inginkan dapat terjawab untuk kemuliaan nama Tuhan”, ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua Sinode GMIT, Pendeta Saneb Blegur dalam suara gembalanya menyatakan lansia harus dapatkan perhatian dalam tugas pelayanan Gereja.

Lansia, kajian yang tak terpisahkan dalam pelayanan GMIT. Dan GMIT konsisten dengan visi yang kuat karena percaya Tuhan menyertai.

Dengan Tema, “jangan Tinggalkan Aku Tuhan, Harapan dan Iman di Masa Tua” Pendeta Saneb ingin Muspel menjadi wadah penguatan kapasitas kategorial lansia serta forum diskusi untuk menjaring masukan positif bagi pengembangan pelayanan lansia.

Turut hadir Pimpinan Bank NTT Cabang Oelamasi Edwar Hade, Plt.Asisten I Pieter Sabaneno, Kabag Kesra, Kabag Prokopim, Lansia Lingkup Sinode GMIT sebanyak 51 orang, KMK se-Klasis Kupang Daratan dan Semau, Camat Fatuleu, kapolsek Fatuleu, Danramil Fatuleu, dan undangan lainnya. (***)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *