KabupatenKupang_IndoNusra.com– Pekerjaan Jalan Perkerasan di Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, di kerjakan secara Swakelola type 4 oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Salah satu Warga RT 08, Adin Tibalani kepada media ini Jumat, (03/10) sekitar siang di lokasi pekerjaan ketika diwawancarai mengatakan bahwa pekerjaan perkerasan jalan sudah sejak hari Selasa lalu, dan hingga saat ini sudah terhitung selama tiga hari.
Dirinya mengaku bahwa di tahun 2025 ini akses jalan rumahnya baru dikerjakan. Awalnya memang ada pekerjaan jalan akan tetapi secara bertahap dan melanggar depan rumahnya.
Dirinya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah sudah mulai mengerjakan jalan ini.
“Selama belum pernah kerja jalan di depan rumah. Hanya di tahun ini baru mulai kerja jalan, saya bersyukur dan terima kasih karna selama jalan kalau hujan agak susah dan juga saya bersyukur kalau selama ini ada bantuan yang masuk. Kita awasi sendiri, karena tujuannya untuk baik dan juga bertahan lama”, pungkasnya.

Ketua RT. 07 Stefen Otemusu di lokasi pekerjaan RT. 08 kepada media ini mengatakan bahwa pekerjaan jalan ini sudah berjalan selama 4 hari, dan sistem kerja yang di gunakan adalah Swakelola Pokmas type 4, dan sampai saat ini pekerjaan sudah berjalan berupa timbunan dengan sirtu gunung.
Timbunan yang di angkut oleh armada setelah itu akan ada hamparan sirtu dan akan adakan pemadatan dengan alat berat (fibro).
Setelah itu ada juga pekerjaan Tembok Panahan, dan juga cross W permanen, serta pekerjaan rabat beton. Semua itu susah disesuaikan dengan RAB dan Gambar oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang.
Dirinya menguraikan bahwa sejak awal jika berbicara terkait pekerjaan jalan ini, sudah melewati kesepakatan bersama Masyarakat sehingga ini di bawa ke tahap ke Pemerintah Kelurahan dan tertuang lewat Musrenbang serta di tindak lanjuti lewat Rapat-rapat bersama.
“Waktu itu memang ada waktu kami rapat bersama dengan LPM, Tokoh Masyarakat, RT / RW untuk kita sepakati agar pekerjaan ini di laksanakan dengan swakelola Pokmas. Tetapi dalam rapat itu tentu ada yang setuju dan ada juga yang tidak setuju. Tetapi kami tetap berkomitmen agar pekerjaan ini di lakukan secara swakelola”, pungkas Stefen akrab di sapa.
Lanjut, Pihaknya juga memahami bahwa swakelola ini melibatkan Masyarakat ini baik dari tenaga dilibatkan secara Swadaya agar mengejar volume supaya dapat menutupi Kebutuhan-kebutuhan Masyarakat yang masih terisolir yakni jalan. Karena ada Tempat-tempat yang sangat prihatinkan saat musim hujan.
Dalam sistem Swakelola ini terbagi dalam beberapa tim yakni, tim pengawasan, tim pelaksana, dan tim perencana. Tiga tim ini yang saling menopang untuk pekerjaan jalan ini dapat berjalan.
Ia menambahkan bahwa, jika tidak adanya pembangunan jalan gang, maka sangat terisolir. Dikarenakan, Potensi-potensi yang ada di kelurahan Nonbes ini sangat bagus seperti bidang pertanian, dan juga banyak pemukiman, serta peternakan.

Sehingga Kebutuhan-kebutuhan ini sangat mendesak, maka itu Masyarakat tetap mempertahankan pekerjaan ini dilaksanakan secara swakelola demi kepentingan Masyarakat.
Secara pribadi sebagai Masyarakat Kelurahan Nonbes, Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Kupang terus-menerus melihat kondisi yang ada di Kelurahan Nonbes karena masih ada kebutuhan jalan lagi khusunya wilayah RT. 07 agar jangan terisolir, dan juga Kebutuhan Air agar dapat menopang kebutuhan Ekonomi Masyarakat Nonbes.
Salah satu Tokoh Masyarakat dan juga sebagai Ketua Pokmas pelaksanaan Swakelola pekerjaan jalan, Oktovianus Benu mengatakan bahwa setelah selesainya pembangunan jalan sertu ini maka akan berkoordinasi dengan Inspektorat Daerah (Irda) agar melihat pekerjaan jalan itu.
Setelah melakukan pengecekan oleh Irda baru adakan pembayaran.

“Kita akan minta Inspektorat daerah kabupaten kupang untuk lakukan pemeriksaan, dan setelah pemeriksaan baru lakukan pembayaran”, tegasnya.
Karena sebelumnya dikatakan bahwa pekerjaan ini dianggap bahwa pekerjaan siluman tapi yang sebenarnya bukan siluman, dan juga berkaitan alat berat, Pokmas bersepakat agar menyewa alat milik CV. AGM.
Pantauan media ini, Lokasi pekerjaan jalan yang di mulai dari wilayah RT. 02, RT. 07, dan menghubungkan pekerjaan jalan lama di wilayah RT. 08. Penumpukan sirtu gunung di timbun secara berdekatan dan akan menjadi tebal saat hamparan.
Sementara di wilayah RT. 07 Masyarakat swadaya menimbun permukaan jalan bukit agar Armada bisa melintas supaya aktifitas pekerjaan jalan di titik penghujung bisa dikerjakan. (Yuantin)












