KabupatenKupang_IndoNusra.com– Sekitar Empat Puluh Lima (45) Warga Keracunan makanan setelah menghadiri acara Syukuran Nikah di Rumah Kris Niti, Warga Dusun 03, Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, NTT.
Salah Keluarga dari Korban, Elyon Batmaro yang juga salah satu Siswa SD Kelas 5 yang di mintai keterangan di Puskesmas Baun, mengatakan bahwa kejadian ini setelah Anak-anaknya menghadiri pesta nikah di hari Minggu lalu, 26-10-2025 malam.
Setelah itu di hari Senin 27-10-2025 Anak-anaknya pergi ke Sekolah, pulang sekolah Anak Perempuannya mengeluh karena sakit dan Mama dari Anak-anak itu menyuruh Anak Perempuannya masuk kamar untuk istirahat.
“Setelah itu saya bilang na masuk kamar ko tidur. Nah, saya kira dia hanya sakit biasa, eh tau-taunya dia juga kena. Jadi saya kira dia hanya sakit lambung jadi saya ambil minyak, dan juga buat tee gula dan garam untuk kasi minum setelah itu makan. Tapi setelah makan mulai panas, muntah, kepala sakit, dan juga mencret terus”, ungkap Warga Kaneknutu, Desa Tunbaun kepada media hari Jumat (31/10).
Lanjutnya, setelah itu Anak Laki-laki juga merasakan hal yang sama.
Sehingga dengan adanya kejadian ini Dirinya meminta kepada Suaminya agar membawa Kedua Anaknya itu mendatangi Puskesmas Baun untuk mendapatkan pelayanan medis.
Ia menambahkan bahwa bukan saja Warga Desa Tunbaun yang mengalami hal ini, tetapi undangan yang dari Kupang, dan juga Desa Tetangga lainnya mengalami hal yang sama.
“Gejala awal itu demam tinggi, muntah, dan juga mencret. Kita pikir hanya dalam rumah saja, ternyata hari pasar Tunbaun semua mengeluh hal yang sama. Maka itu mulai berpikir ini pasti dari pesta. Karena habis makan di acara pesta, besoknya dia mulai bekerja.
Kepala Puskesmas Baun, Lutgardis Tekla yang dimintai keterangan dalam pelayanan kepada para Korban mengatakan bahwa kejadian ini awalnya dari hajatan pesta syukuran Nikah di Desa Tunbaun yang menghadiri acara tersebut.

“Karena masyarakat yang setelah makan di pesta itu mengalami muntah-muntah keesokan harinya. Setelah kami konfirmasi, setelah pulang pesta itu ada yang mau pingsan begitu. Tapi undangan itu yang rasakan seperti itu mereka ke Kupang, karena mereka orang Nunbaun sabu jadi mereka berobat di rumah sakit yang ada di Kupang”, ujarnya.
Sementara korban yang di Desa Tunbaun, mendapatkan pelayanan di Puskesmas Baun di Hari Selasa, 28-10-2025.
Sehingga para Korban, karena kondisinya agak cukup berat, akhirnya Korban lanjut ke RS. Carolus Borromeus. Sementara korban yang kondisinya tidak berat, mendapatkan pelayanan di Puskesmas Baun.
Total korban yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas Baun sebanyak 42 Orang, ada Anak-anak, dan juga Orang Dewasa.
“Jadi sebanyak empat puluh dua orang yang kami rawat di sini. Itu untuk korban yang menderita penyakit ringan, tetapi yang agak berat itu kami himbau agar ke Kupang”, ungkapnya.
Tambahnya, dengan kejadian ini setelah mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baun, semuanya sudah mulai membaik dan sudah pulang ke Rumah Masing-masing. Dan sekarang tinggal 2 Orang yang masih membutuhkan pelayanan medis.
Sementara, Kris Niti Warga Dusun 03, Desa Tunbaun yang juga sebagai Pengantin atau yang punya hajatan pesta kepada media ini ketika di wawancarai tepatnya di Pustu Desa Tunbaun mengakui adanya kejadian tersebut setelah para undangan mengikuti acara Syukuran Nikah.
“Acara ini tertanggal dua puluh enah pas dengan hari Minggu. Dan syukuran itu sekitar jam empat sore, dan setelah kita dari Kupang sampai di bibobo sekitar jam tiga. Kan masih ada penjemputan jadi jam empat sore baru ibu pendeta datang untuk kita mulai ibadat syukuran”, tuturnya.
Setelah itu sekitar jam 18:00 wita sudah mulai acara ramah tamah (Santap Malam). Undangan di persilahkan untuk santap malam terlebih dahulu, namun kondisi baru selesai santap malam sehingga tidak terjadi Apa-apa.
Keesokan harinya Senin 27-10-2025, salah satu Keponakan susah mulai sakit, awal rasa sakit itu mulai dari Perut, dan juga Ibu dari keponakan juga mulai rasakan hal yang sama.
Sehingga dugaannya jangan sampai karena konsumsi dari daging babi yang salah potong. Jadi di kira sakit biasa.
“Nah, yang tanggal 27 malam ada undangan saudara yang di Kupang juga merasakan hal yang sama jadi mereka langsung dapat pelayanan medis di rumah sakit angkatan laut. Yang lain masuk di rumah sakit Leona oebofu. Sementara keluarga yang ada di sini terdapat 3 orang yang sakit parah. Mencret, demam tinggi, kepala sakit sekali dan kita langsung bawa ke Puskesmas Baun”, pungkas Kris.
Ia menerangkan bahwa selain undangan, Dirinya juga bersama Istrinya merasakan hal yang sama. Tetapi karena latar belakang sebagai Tenaga Kesehatan, keduanya melakukan penanganan medis di rumah sendiri.
“Kita juga kena Kaka, tetapi kita minta tolong saudara untuk beli infus supaya kita berobat di rumah. Karena kebetulan kita jalankan adat jadi belum bisa keluar rumah. Korban yang lain di puskesmas”, bebernya.
Dirinya mengaku bahwa gejala dari keracunan itu di duga dari Makanan. Karena yang mengkonsumsi kuah daging. Sementara yang tidak konsumsi kuah daging dan hanya makan dengan syur saja tidak sakit.
“Jadi dia punya gejala ni juga kita bingung. Tidak tau penyebabnya apa. Karena kita masak itu dua tempat, yang satu di tetangga tapi bumbu-bumbu, daging, dan juga lauk lain serta beras ambil dari rumah acara satu tempat dari rumah. Na yang makan itu rumah mereka aman-aman. Sementara tempat masak yang di rumah acara itu yang mengakibatkan adanya kejadian seperti ini”, bebernya.
Ia menambahkan bahwa dengan kejadian ini Puji Tuhan tidak ada korban yang sampai meninggal. Dirinya berharap agar jangan ada korban yang sampai meninggal.
Pantauan media ini di Bangunan PNPM yang di gunakan sebagai Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Tunbaun, salah satu korban terbaring untuk di rujuk ke Rumah Sakit di Kupang, danĀ untuk mengantisipasi agar tidak Warga berdatangan untuk mendapatkan bantuan pelayanan medis. (Yuantin)












