Oelamasi_IndoNusra.com- Terkait Lambatnya Pelayanan terhadap salah satu Warga Desa Manusak di UPTD Puskesmas Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, berikut klarifikasi Kepala UPTD Puskesmas Naibonat hari Rabu, (09/04) siang kepada media ini di ruang kerjanya.
Laurensius Dulo ketika dimintai klarifikasi, mengatakan bahwa berkaitan dengan informasi atau berita terkait lambatnya Pelayanan di Puskesmas ini, Dirinya sudah mengevaluasi kembali kepuasaan terhadap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan.
Karena mutu pelayanan itu adalah kepuasan pasien. Jika pasien merasa puas maka akan ada rasa harunya. Namun terkait kejadian kemarin-red, dirinya mengaku bahwa terdapat beberapa hal yang perlu di klarifikasi.
Bukan berarti membenarkan diri atau menyangkali sesuatu yang terjadi di UPTD Puskesmas Naibonat.
“Kemarin itu kunjungan ibu hamil di wilayah pelayanan kami, untuk pelayanan di kelaster dua, itu untuk kesehatan ibu dan anak sebanyak 35 orang. Dengan di aman kunjungan ibu hamil kelaster pertama, itu ada enam orang atau istilah kesehatan K1”, ujarnya.
Sementara pelayanan di dalam gedung, tidak harus secepat apa yang diharapkan, karena semua pelayanan bersistem on line. Jadi 1 pasien saja membutuhkan waktu 30 hinga 40 menit untuk K1.
Ia menerangkan, untuk Ibu Hamil yang datang, diberikan perasa seperti gula untuk dikonsumsi dan membutuhkan waktu untuk diadakan pemeriksaan laboratorium. Setelah hasil keluar baru bisa menentukan diagnosa dan memberikan Obat-obatan.
Sehingga kejadian kemarin-red, bertepatan dengan kondisi libur panjang, sehingga masuk libur maka pasien cukup banyak.
Ia mengakui bahwa mungkin terdapat kekurangan, maka sebagai pemberi pelayanan manusiawi pasti akan ada kekurangan. Akan tetapi akan ada perbaikan kembali.
“Karena kemarin itu sampai jam dua lewat, mereka masih layani itu tetapi mereka sudah bangun komitmen untuk besok baru kembali, bahkan pasien yang kemarin sudah datang kembali untuk dapat pelayanan. Nah, jadi itu yang sudah di klarifikasi oleh teman-teman. Jadi tadi kami masih diskusikan ini, kira-kira permasalahan seperti ini kira-kira kita tingkatkan pelayanan untuk tercapainya kepuasan pelayanan kepada pasien atau Masyarakat”, ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada informasi yang mencuat ini supaya pihaknya bisa mengevaluasi kinerja di UPTD Puskesmas Naibonat. Ia sangat membutuhkan kritik dan saran untuk adanya perubahan yang lebih baik lagi ke depan.
UPTD Puskesmas Naibonat Gunakan Sistem Rekam Medik Eletrik (RME).
Pada kesempatan tersebut, Ia menyampaikan bahwa biasanya sebelum pelayanan, pihaknya sudah sampaikan dalam pelayanan ini tidak seperti yang lalu. Sebagaimana apa bila ada pasien yang berkunjung langsung dilayani kemudian cepat kembali.
Tetapi di UPTD Puskesmas Naibonat sudah menggunakan sistem Rekam Medik Eletrik (RME). Terkadang juga pihaknya sudah menyampaikan bahwa waktu sementara dengan istilah “Ana Mese” atau menjadi permasalahan bagi pasien apa bila datang untuk mendapatkan pelayanan namun para Nakes menerima sambil tunduk pada iPhone, iPad, serta komputer.
Itu berati bukan tidak menghargai pasien. Akan tetapi, Nakes nya sementara mendaftar secara on line. Begitupun juga pasien ketika menemui dokter, dan setelah itu, pasien tinggal jalan saja ke apotik. Karena obat sudah disiapkan di apotik.
“Kan pelayanan secara on line. Jadi begitu mulai dari pelayanan, maka orang apotik sudah tau obat apa yang harus disiapkan. Jadi tidak lagi harus keliling. Begitu juga di laboratorium, karena dulu pemeriksaan di laboratorium sebagai pendukung diagnosa. Jadi dokter belum bisa tentukan diagnosa tampa ada laboratorium”, ujarnya.
Maka itu, untuk sekarang Ia balikan itu dengan pemeriksaan laboratorium sebagai penentu diagnosa.
Ia berharap agar tetap berusaha ke depan dalam pelayanan terhadap masyarakat tidak memakan waktu. Karena di UPTD Puskesmas Naibonat dalam 1 hari pasien atau pengunjung sebanyak 100 Orang. (Yuantin)