Reliji  

Kepala BPAD NTT dan Bupati Kupang Hadiri HUT GMIT Imanuel Ponain Serta Tahbisan Gedung Gereja

Ket: Bupati Kupang, Yosef Lede, S. H menanda Tangani Prasasti GMIT Imanuel Ponain di Dampingi Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, dan Kepala Badan Pendapatan dan Asli Provinsi NTT, Alexon Lumba.
Ket: Bupati Kupang, Yosef Lede, S. H menanda Tangani Prasasti GMIT Imanuel Ponain di Dampingi Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun, dan Kepala Badan Pendapatan dan Asli Provinsi NTT, Alexon Lumba.

KabupatenKupang_IndoNusra.com 50 tahun usia GMIT Imanuel Ponain Kecamatan Amarasi, bukanlah waktu yang singkat untuk perjalanan iman jemaat.

Dengan gedung seadanya menuju perjalanan 50 tahun, Jumat, (31/10/2025) membuktikan bahwa berkat Tuhan melimpah untuk rumah ibadah GMIT Imanuel Ponain bisa semegah sekarang.

Sebagai ungkapan syukur atas perayaan 50 tahun GMIT Imanuel Ponain, dilaksanakan ibadah bersama yang di pimpin Pendeta Hawa Bilaut Kaseh.

Turut di hadiri, Bupati Kupang, Yosef Lede Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT mewakili Gubernur, Alexon Lumba Ketua Majelis Sinode GMIT Samuel Pandie, Anggota DPRD Kabupaten Kupang Anton Natun, Kadis PUPR Tonci Teuf, Kadis Peternakan Pandapotan Siallagan, Kabag Prokopim Beni Selan, Camat Amarasi Janwar Modok.

Ketua Majelis Sinode GMIT, Samuel Pandie yang menahbiskan gedung ibadah ini, dalam suara gembalanya menyatakan, bicara soal usia, sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggugurkan gereja. Tugas jemaat, kata Pendeta Samuel adalah menunjukkan gereja itu betul-betul ada.

“Gereja bagus, gereja besar, adakala jemaat tidak masuk beribadah. Keberadaan gedung gereja diyakini bukan hanya sebagai bangunan fisik, tetapi bertumbuh dari iman jemaat untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan”, ungkapnya.

Gereja tetap terus memperbaharui diri. Bicara tentang iman, Ia mengakui kekuatan iman Jemaat GMIT Imanuel Ponain dalam proses pembangunan gedung Gereja.

Ia mengaku bahwa pernah sampai ambruk bangunannya, tetapi Jemaat hebat tetap bertahan hingga sekarang di usia 50 tahun dapat memiliki gedung Ibadah yang bagus.

“Usia GMIT yang ke 78 tahun, dan GMIT Imanuel Ponain yang ke 50 tahun, sepatutnya kita bangga sebagai GMIT. Saya berdoa, persekutuan jemaat GMIT tetap baik, dan menghasilkan banyak kebaikan”, ujarnya.

Baca Juga  Peduli Tempat Ibadah, Grab Kota Kupang Bantu Pembangunan Gereja Quasi St. Petrus Kuaputu

Sementara Bupati Kupang Yosef Lede dalam sekapur sirihnya mengucapkan selamat ulang tahun bagi GMIT Imanuel Ponain, juga HUT GMIT yang ke 78.

Menurutnya, Gereja ini sudah bagus dan apabila ada yang sudah tercerai berai selama pelaksanaan pembangunan, panggil kembali. Bangunan sudah bagus, semoga jemaat juga sering masuk Gereja.

Gereja harus bertumbuh di dalam iman dan berpengharapan. Jadikan Gereja sebagai rumah berkat bagi Jemaat.

“Apapun yang di utarakan dalam rumah Tuhan, saya yakini di berikan berkat. Dan tahun ini Tuhan beri berkat luar biasa melalui curah hujan yang baik. Siapkan lahan untuk menanam. Menanam sebanyak-banyaknya sehingga ada peningkatkan ekonomi keluarga”, ujar Yosef.

Lanjut katanya, pemerintah akan terus memberikan dukungan bagi masyarakat yang mau bergerak maju.

Ia mengajak pemerintah dan Gereja bergandengan tangan menjalankan Program-program yang memberikan kesejahteraan hidup, tentu berpegang pada satu keyakinan bahwa Tuhan buka jalan dan memberikan berkat bagi daerah Kabupaten Kupang.

Hal sama disampaikan Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah, Alexon Lumba yang mewakili Gubernur NTT.

Ia sampaikan, Pemerintah Provinsi NTT memandang bahwa Gereja dan pemerintah memiliki tanggung jawab moral yang sejalan yaitu membangun manusia seutuhnya baik secara rohani, intelektual dan sosial Ekonomi.

Gereja membangun dalam iman, Pemerintah membangun dalam kebijakan, keduanya berpadu untuk menghadirkan kesejahteraan bagi Rakyat dan memuliakan Tuhan melalui pelayanan publik.

“Kehadiran gedung ibadah ini hendaknya menjadi pusat pertumbuhan buah-buah roh dalam kehidupan jemaat Imanuel Ponain. Dari tempat inilah kasih harus terpancar kepada sesama, sukacita menjadi semangat pelayanan, damai sejahtera mengalir ke keluarga, dan kesetiaan kepada Tuhan menjadi dasar setiap karya. Inilah wujud gereja yang hidup yaitu gereja yang menghadirkan Kristus dalam tindakan nyata”, beber mantan penjabat Bupati Kupang ini. (Prokopim Kab. Kupang)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *