Daerah  

Diduga Pengelolaan DD Tidak Transparan, Kades Tuakau Memilih Menghindar

Salah Satu Sumur Manual yang Ada di Desa Tuakau Tahun Anggaran 2024.
Salah Satu Sumur Manual yang Ada di Desa Tuakau Tahun Anggaran 2024.

Oelamasi_IndoNusra.com- Terkait dugaan Pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang yang dinilai tidak transparan, dan banyak ketimpangan. Kepala Desa Tuakau, Benjamin Ndun memilih menghindar pada hari Selasa,(15/04) siang.

Seperti informasi yang di himpun media ini dari sumber, (ON) warga Desa Tuakau yang mengatakan bahwa berkaitan dengan pengelolaan keuangan di Desa Tuakau dinilai tidak transparan.

Pasalnya, saat pencairan Dana Desa, Kepala Desa sendiri yang mengelola keuangan Dana Desa. Hal ini pun juga berdampak buruk sampai pada pembangunan fisik yang ada di Desa Tersebut.

“Pengadaan kawat ikat untuk pagar saja saat Musrembang nilainya lain. Sementara di RAB totalnya lain. Sumur manual saja di RAB lain, sementara fisik modelnya lain. Ini perlu keterbukaan. Karena pencairan habis kepala desa yang Ator ini uang”, ujarnya via handphone beberapa hari lalu.

Lanjutnya, apa bila saat penetapan RAPBDes, diadakan musyawarah bersama. Namun, saat pekerjaan fisik, Kepala Desa sendiri yang bersama pihak ketiga yang bekerja.

Sementara informasi tambahan yang dihimpun media ini dari group WhatsApp Kabupaten Kupang Update juga hal yang sama. Netizen beramai-ramai membahas terkait pengelolaan Dana Desa di Desa Tuakau.

Sementara Kepala Desa Tuakau, Benjamin Ndun yang di wawancarai media ini di area Kantor Bupati Kupang di Sela-sela audit Administrasi Dana Desa mengatakan bahwa untuk pengadaan kawat ikat berdasarkan data yang ada itu untuk 1 meter lari Rp.16000, dan untuk 1 bentang setengah itu Rp6000. Jadi tinggal dikalikan saja total keseluruhan.

Sementara untuk sumur manual yang dimaksud. Dirinya menjawab secara mengambang.

“Itu sumur manual itu semua ada tujuh. Semua itu berfungsi. Memang ada satu sumur yang longsor longsor dan orang hampir mati. Dan kita rapat bersama kemudian pindah lokasi”, ujarnya singkat.

Baca Juga  Usai dari Magelang, Bupati dan Wabup Kupang Tiba di Kupang Hari Sabtu

Ditanyai terkait pengelolaan Dana Desa yang tidak transparan, Ia mengaku bahwa apa yang dikerjakan itu sudah melalui mekanisme.

“Apa yang kita kerja itu sudah lewat musyawarah bersama masyarkat. Apa yang ada di APBDes, kita kerja sesuai itu”, ujarnya.

Ketika ingin ditanyai lanjut terkait penggunaan dana desa tidak melibatkan TPK, Dirinya memilih berjalan untuk mencari makan siang tidak banyak berbicara.

“Kita mau Pi cari makan dulu”, tuturnya. (Yuantin)

Penulis: Boy LoinatiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *